Lebih Sakit Daripada Patah Hati
'Assalamu'alaikum...'
sapa, ku. tepat di depan rumahnya yang tidak terlalu besar, namun sederhana. seperti sesederhananya dia dalam hal berpakaian. Dan juga senyumannya yang bisa menggoyahkan. Tapi sayang, tak pantas untuk ku tatap. lebih baik diriku menundukan pandangan ke bawah tanah. agar keserdahanaannya tetap terjaga.
tak lama, dia pun keluar. menggunakan penutup kepala sesuai apa yang diajarkan oleh Tuhan. Sang pencipta alam dan keseluruhannya. dan terutama kamu. Bidadari yang di ciptakan oleh Tuhan dengan senyumannya yang membuat hati tentram. Seperti di dalam surau yang diiringi suara orang mengaji. Bikin tenang di hati.
setelah itu, aku pun masuk. dan bersalaman dengan ibunya. Ibunya yang telah melahirkan wanita sepertinya. Semanis itu. Sesederhana itu. Tapi sayang, tak bisa ku miliki saat ini. Kemudian, kita pun mengobrol di depan teras rumah. di teras berwarna merah. kita berdua di temani oleh pantulan senja. yang menyorot ke arah motor ku.
Aku pun membuka obrolan. Tapi... Terasa sedikit canggung. Mungkin sudah terlalu lama tidak mengobrol. Jadi agak canggung seperti ini.
1 komentar
tai yeah
BalasHapus