malam minggu kemarin, gue dateng ke Mcdonald Citra Raya, Tangerang dengan temen kecil gue pukul 9.30 malam. Gara-gara tiap malam minggu suka kesana sama temen kecil gue, gue jadi bernostalgia dengan wanita yang gue cintai ini. Setiap malam senin kita selalu nonton film dan setelah dari nonton kita makan di pasar lama, Tangerang kalau lagi laper banget kita makan di tempat makannya. Kalau dia pengin ngemil, dia kadang beli banana nugget atau Bola Ubi. pokoknya enak banget berduaan sama dia ketimbang sama temen kecil gue terus. bangke emang.
Biasanya, gue kalau
tiap malam minggu suka chattingan sama pacar gue. Tapi, sekarang keaadan sudah
berubah. Gara-gara Presiden Zimbabwe nelpon gue pas lagi main game Mobile
Legend di kamar. Dan kini, gue menjalani kehidupan ini dengan hampa. Hati gue
udah kayak kos-kosan yang gak pernah ditempatin selama 70 tahun. intinya aku
sayang dia ya Allah. Saya sungguh sangat menyesal. Mengapa jadi melantur
seperti ini?! Ok lanjut. Malam minggu ini (31-03-2018 pukul 22.39 WIB) gue
diajak keluar ke Mekdi Citra Raya, Tangerang sama temen kecil gue. Dan
kebetulan, gue belum menyicipi menu baru Mekdi saat ini. Yaitu, menu Nasi Uduk.
Penasaran akan rasanya, gue pun memesan Nasi Uduk Komplit yang terdiri dari ;
1 nasi uduk,
seukuran telapak tangan bayi.
1 bawang goreng
1 sambel terasi
1 telor
1 ayam spicy
Dan 1 teh botol
sosro
Dan penampakannya
kurang lebih kayak gini :
Gue Riwandi. Dan, gue saat ini kuliah memasuki semester 8. Selama
gue kuliah, hal-hal yang gue takuti saat ini adalah skripsi. Dan alhamdulillah,
semester 8 gue belum skripsi. Soalnya, masih banyak matakuliah yang belum
diambil. Sekisar 15 SKS lagi. Kalau ada yang nanya, ‘Kenapa kok masih banyak
matakuliahnya? Kamu bego ya?’ Bukan. Gue nggak bego. Alasan gue masih banyak
sisa matakuliah adalah untuk menghindari SKRIPSHIT ini. Soalnya, skripsi gue
nanti ini disuruh buat alat. Kenapa skripsi gue membuat alat? Karena gue
mengambil jurusan Sistem Komputer. Kalau skripsi gue membuat Hotel bintang 5. Itu
namanya kurang kerjaan. Lagian gue juga gak punya duit buat ngebangun hotel. Kecuali
hotel di monopoli. Alasan gue ngambil jurusan Sistem Komputer ini adalah…
karena gak ada pilihan lain. Jujur, niat awal gue itu mau ngambil jurusan Sastra
Indonesia di UNJ. Tapi, gue gak masuk. Soalnya, gue gak ikut SBMPTN-nya. Gue cuman
bayar pendaftarannya doang. Ikut mah nggak. Gokil kan? sebenarnya gue mau ikut
tes-nya. Cuman masalahnya, jadwalnya bentrok banget. Jadi waktu itu gue lagi
tes wawancara di Poltek GT (Gajah Tengkurep). Jadi gak bisa deh buat ikutan tes
SBMPTN. Dan akhirnya, gue masuk Perguruan Tinggi di daerah Tangerang. Dan ngambil
jurusan Sistem Komputer ini. Dan akhirnya, setelah semester 5 gue berfikir dan
yakin banget. Karena gue ini, SALAH JURUSAN. Kalau salah jalan mah gampang
tinggal muter balik. Lah, ini, gue salah jurusan kuliah. Mau ganti, udah
semester 5. Mau berhenti, gak dianggap anak di rumah. Akhirnya gue memutuskan
untuk.. jadi kucing.
Gue pernah
ngejomlo selama 7 tahun. Disini ada yang lebih lama dari gue?? Kalau ada, pasti
gak enak banget kan ngejomlo selama itu. Hidup seperti ada yang kurang. Kayak kita
makan nasi goreng, nih. Tapi, gak ada minumnya. Gak enak banget. Dan pada
akhirnya, bulan Maret di tahun 2017. Gue menembak seorang perempuan dengan
cukup romantis menurut gue. Jadi gue nembaknya dengan minjem novel dia. Setelah
dibaca, gue tulis ungkapan hati gue disecarik kertas. Lalu kertas tersebut
dibakar. Ya, enggak dong. Kertasnya diselipin di novelnya. Jadi pas gue
ngebalikin novelnya. Dan dia ngebuka-buka novelnya dan nemu secarik kertas yang
gue tulis. Malemnya dia Whatsapp gue. Dan, kita jadian. Yah, tapi, dengan PDKT
dulu. Gak lu suka sama orang terus lu ngelakuin apa yang gue lakuin. Ilfeel malah
cewek.
Sudah 17 hari
gue nggak mem-posting tulisan di blog gue. Teruntuk itu, maaf buat diri gue
sendiri dan juga buat blog gue yang sudah berumur 6 Tahun. Gue gak konsisten
untuk menulis di blog ini. Yah, karena terlena oleh dunia Mobile Legend. Game perusak
kreativitas. Membuat orang malas. dan juga, membuat kita lupa dengan prioritas
kita sendiri. Tapi, jujur aja, konsisten itu susah banget. Ya, susahnya, karena
kita sendiri yang malas. Seandainya, nih, di dunia ini orangnya konsisten
semua. Pasti mereka pada sukses. Gak ada gembel tidur dikolong flyover lagi. Gak
ada temen yang tiba-tiba dateng ke rumah lu cuman minjem duit doang. Tapi, pas
ditagih utangnya, dia yang malah marah. Padahal dia sendiri yang kasih jatuh
tempo buat bayar utang. Gak ada lagi orang miskin.
Siapa yang bisa
menyangka bahwa akhirnya, cerita kita akan berakhir seperti ini. Yang kita
kira, cerita kita akan berakhir dengan happy ending. Tapi, tidak. Cerita ini
memiliki sebuah twist, konflik yang rumit. Dan akhirnya ditutup dengan akhir
yang kita tidak pernah bayangkan sebelumnya. Di awali dengan prolog yang sangat
manis, kemudian memasuki bab tiap bab cerita yang begitu bahagia. Dan kemudian,
kita memasuki bab konflik cerita kita. Bertahap. Konflik cerita kita bertahap. Dari
yang mudah diselesai kan dengan mudah. Sampai akhirnya mendapatkan konflik yang
membuat kita berjatuhan air mata dari sudut pandang kita masing-masing.
Sabtu kemarin,
gue suntuk banget. Saking suntuknya, gue berdiri aja males. Biasanya, setiap
weekend, gue selalu menghabiskan waktu dengan main Dota 2 di laptop. Tapi,
rasanya buat nyalain laptop aja udah kayak melewati halang rintang Ninja
Warior. Susah banget. Pas mau makan, buka rice cooker aja kayak ngangkat barbel
30 KG. berat banget. Apalagi pas mau kencing. Pelorotin celana aja udah kayak
nggak makan selama 3 bulan. Lemes. Dan sampai akhirnya. Gue menemukan sebuah
ide briliant untuk memperbaiki mood gue yang kacau ini. Akhirnya malam minggu
pukul 19.00 gue pergi ke warnet. Ya, warnet. Gue kangen banget sama tempat ini.
Suasana di warnetnya. Pokoknya yang tadinya gue main di rumah dan kesepian.
Setelah gue ke warnet, gue merasa punya banyak temen. Keren emang warnet ini.
Menyatukan segala ras, suku dan juga agama. Soalnya ada beberapa hal yang gue
kangenin ketika gue di warnet dan diantaranya adalah