Semalam, Aku bermimpi. Dan kebetulan, di sana ada dirimu juga. Rasanya, aku ingin menceritakan mimpi ku ini kepadamu. Tapi, mulut ku ragu untuk mengatakannya padamu. Jadilah aku ingin menceritakannya di sini. Agar engkau baca.
Sebelum masuk ke dalam mimpi ku, Aku ingin menceritakan sedikit, kenapa Aku bisa mendapatkan mimpi seindah ini??
Ini berawal dari rumahmu. Berjumpa denganmu. Melihat dirimu memakai kerudung berwarna cream. Memakai baju lengan panjang dengan warna biru tua dan garis putih. Memakai rok panjang dengan warna yg terang. Sungguh, kamu sangat manis malam itu. Terutama lagi, engkau duduk di sebelah ku. Aku merasa bahagia waktu malam itu. Sesederhana itu diriku bahagia. Bila duduk bersebelahan denganmu.
Itu lah, itu lah sebab mengapa aku bisa bermimpi seindah itu. Aku bermimpi, kau selalu menemani ku di saat diriku terpuruk, di saat aku mendapatkan gigs Stand Up, maupun di saat diriku sedang bahagia. Menemaniku yang tidak punya apa-apa, sampai menjadi orang yang punya. Lalu, aku pergi ke rumahmu. Bertemu dengan orangtuamu, untuk melamar dirimu dan di terima.
Di situ, Aku merasa bahagia sekali. Bahagia sekali bisa meminangmu. Tapi, sayangnya, pagi membagun kan Ku. Walaupun sedikit kecewa karena terbangun, setidaknya, Aku bisa bermimpi dengan sangat indah. Semoga saja, engkau membaca ini. Dan, semoga, kamu tidak marah padaku. Karena cerita ini, banyak yang baca juga.
Tapi jangan khawatir, Aku akan membelikan es krim untuk mu. Karena kau, adalah moodbooster ku. :)
Saya adalah kaum minoritas. Bukan, bukan karena agama saya, ras saya, bahkan suku saya. Ini adalah soal perasaan. Soal hati. Karena saya adalah jomblo yang sudah menempuhi masa lajang selama 6 tahun. Lihat, 6 tahun mejomblo. Kalian bisa bayangkan semiris apa saya? Se-berdebunya apa hati saya? Karena saking lamanya saya mejomblo. Debu-debu yang ada di hati saya ini, mungkin bisa di pakai untuk tayamum. Mungkin saja hati saya ini ada piramidanya?