Apakah Kata "ANJING" Itu Kasar??

by - 22.34

Selamat pagi (anggap saja ini pagi).

Jika boleh berkenenan, saya akan memperkenalkan diri saya.

Nama saya adalah Prof. DR. H. Riwandi, S.De, S.MP, S.Tm, MTi, MTs, MCK

Hari ini saya akan melaporkan penilitian saya yang berjudul, "Apakah Kata ANJING Itu Kasar?"

Banyak segelintir orang yang sering mengatakan 'ANJING' ketika mereka sedang kesal. Contohnya seperti cerita di bawah ini,

Seorang Bapak ingin meminum teh. Lalu menyuruh anaknya untuk membuatkan tehnya tersebut. Setelah itu, teh pun dibuatkan oleh anaknya. Sebut saja dia Nining. Kemudian Nining pun datang membawa secangkir teh hangat yang telah Ia buat dan meletakannya di meja. Dan setelah itu, sang bapak meminum Teh tersebut lalu berkata,

"ANJING...!!!"
"Kenapa pak? Gak manis yah tehnya??" Kata Nining menunduk. Sambil memegang tatakan minum.
"Bukan masalah manis ini!! Ini kenapa tehnya kayak gini??!!" Kata sang Bapak sambil memberi cangkir itu ke Nining.
"ASTAGHFIRULLAH!! Maaf, pak. Nining malah seduh kopi." Lalu Nining kembali ke dapur dan membuatkan teh yang benar-benar teh.

Jadi seperti itulah contohnya. Menurut saya, itu bukanlah kasar. Melainkan tidak sopan saja. Menurut saya, penggunaan kata 'ANJING' ini akan terlihat kasar jika di taruh di awal kalimat. Jadi rumusnya seperti ini,




Kata 'ANJING' + Subjek = Kasar. Anda bisa lihat contohnya di bawah ini,

"ANJING lo!!" Itu adalah kata kasar. Kenapa? Soalnya dia mengatakan bahwa dia ini adalah anjing. Padahal dia adalah manusia. Sama seperti orang yang bilang kalimat anjing tersebut.

Jika kalian masih bingung, saya akan menambahkan satu contoh lagi seperti,

"ANJING, TUH BAPAK-BAPAK!! Main serobot aja". Lihat contoh yang saya tulis tadi. Masa seorang bapak-bapak di miripin anjing. Ini namanya kasar banget.

Lalu pertanyaannya adalah, Bagaimanakah penggunaan kata 'ANJING' ini agar tidak terlihat tidak kasar? Gampang. Jika tadi rumus kasarnya adalah 'kata "ANJING" + Subjek' agar tidak kasar, maka kita akan balikan rumusnya seperti, "Subjek + ANJING". Jadi akan terbentuk sebuah kalimat seperti di bawah ini,

"Lo ANJING"  atau contoh yang lain seperti ini "Bapak lo ANJING". Jadi bagaimana? Terlihat jelas berbeda bukan?? Jika subjeknya di taruh di depan akan seperti kalimat tanya. Jika subjeknya di taruh di belakang, akan menjadi kalimat yang tidak sopan.

Jadi kesimpulannya adalah, gunakanlah kata dengan sebaik dan sesopan mungkin. Agar lawan bicara kalian terlihat nyaman jika sedang mengobrol dengan kalian. Mungkin itu saja yang bisa saya laporkan. Kurang lebihnya mohon maaf.

Salam olahraga!!

Prof. DR. H. Riwandi, S.De, S.Mp, S.Tm, MTi, MTs, MCK

You May Also Like

0 komentar