Kamu Tahu Tidak? Kalau Aku Itu, Menyukai Dirimu???
Kamu
tahu tidak? Kalau aku itu, menyukaimu?
Jika kamu tidak tahu, baiklah, Aku akan
memberitahumu. Bahkan jika kau mau, Aku akan menceritakannya detil. Itu sih,
jika kau mau.
Bagaimana
Aku bisa menyukaimu??
Setelah mengajukan pertanyaan diriku terhadapmu. Pasti
Kamu akan bertanya seperti yang diriku tulis ini. Bagaimana Aku bisa
menyukaimu?? Jawabannya adalah, proses.
Kenapa Aku menjawabnya proses?? Karena awal kita berjumpa dan memulai topik
pembicaraan. Aku masih belum mempunyai perasaan suka kepadamu. Sampai ketika,
kita sering bertemu, dan tahu sifat yang melekat terhadap dirimu, apa makanan
yang paling kau suka, apa makanan yang disukai oleh kedua orangtuamu, bahkan,
siapa mantan-mantanmu, pun, kau ceritakan. Tidak terlalu detil, sih. Tapi,
mulai dari itu, perasaan suka ku pun muncul ke permukaan.
Bagaimana, yah. Aku tidak tahu, bagaimana Aku bisa
menyukaimu sampai saat ini. Bahkan, rasa suka yang telah ku pendam berubah
menjadi rasa sayang. Aku tidak mengerti. Tapi, ini lah perasaan ku sekarang terhadap
dirimu. Sejujurnya, Aku ingin bilang ini di setiap kesempatan yang Aku punya.
Tetapi,
mulutku malu untuk mengeluarkan perasaan ini kepadamu.
Entahlah, mungkin saja
Aku takut.
Aku takut, jika Aku mengutarakan perasaan ini
terhadapmu. Nanti, kamu malah menjauh dari ku. Bahkan yang paling menyeramkan
adalah, kau melupakan diriku. Makanya,
mengapa diriku enggan untuk menyatakan perasaan ini kepadamu. Karena itu semua.
Tapi, di sela-sela pertanyaan yang terdapat di hati ku ini. Aku ingin
menyatakannya. Tapi, Aku malu.
Kamu tahu tidak. Setiap kali kau menceritakan dirimu
bertemu dengan mantanmu di kelas maupun di luar kelas. Entah mengapa, hati ku jadi tergores cemburu. Tapi, tidak apa-apalah.
Kamu tahu tidak? Aku
paling senang, jika kamu menceritakan mantanmu yang menurutmu itu adalah kejadian yang sangat lucu. Bahkan kamu sampai kesal jika mantanmu menggunakan warna pakaiannya sama seperti
dirimu. Selain itu, banyak juga, sih. Tapi Aku lupa. Intinya, Aku sangat senang
kau bercerita keluh kesahmu kepada ku.
Oh, yah, jika Kamu membaca tulisan ini. Kamu balas
Whats app ku saja. Tidak perlu membalasnya di sini. Sebab, aku pasti malu. Hehehehe
Maaf, jika cerita ini sangat jelek. Yah, tidak
apa-apalah. Yang terpenting, perasaan ku sudah ku tulis di sini. Dengan jutaan
orang yang membacanya.
0 komentar