Aku dimana, Kamu dimana
Kamu yang mengajakku untuk bertemu, Aku sudah datang, Kamu
tidak tepati, dan Aku kecewa.
Aku sabar hingga dua jam Aku lewati hanya
demi menunggu kehadiranmu. Aku menunggu antusiasmu untuk menemuiku. Aku
berharap kita mengbrol panjang hingga larut sampai bisa mendengar detak jarum
jam di tangan kita masing-masing. Tapi, tidak terjadi. Mungkin Aku terlalu
berekspektasi. Kamu tahu tidak? Aku menunggumu seperti orang bodoh yang tidak
tau harus melakukan apa. Aku di lihat orang yang ada di sekelilingku. Seperti mahluk
asing yang tidak pantas untuk duduk sendiri di satu meja, dua kursi. Kamu mengecewakan
pada malam itu.
Untung saja, Aku sudah janjian dengan temanku untuk mengantar kan
kamera DSLR dan tripod-nya. Jadi tidak terlalu kesepian. Kalau Kamu ingin tahu,
Aku khawatir pada malam itu. Aku selalu mengecek ponsel tiap detik hanya
memastikan bahwa Kamu memberikan Aku kabar. Tapi, tidak. Tidak ada satu pun
pesan yang masuk ke dalam kotak masuk di ponsel ini. Sebenarnya, Kamu di mana??
Lalu, tidak lama kemudian, Kamu pun membalas pesan ku. Katanya, Kamu
sudah sampai di rumah, akibat tersesat dari Gor Cipondoh. Lalu, pikiran ku
berkata, “mengapa tidak langsung menemuiku?? Kenapa langsung pulang ke rumah?? Kamu
lupa dengan janjimu??” memang terdengar egois. Tapi, keegoisan ini muncul pun
gara-gara dia.
Dan pesan ku setelah ini, jika Kamu masih memintaku untuk menemuimu. Sepertinya
Aku tidak bisa. Aku tidak akan menemuimu kembali. Aku sudah terlalu kecewa. Jika
Kamu baca, Kamu boleh minta maaf atau jika Kamu sadar dengan kesalahanmu, Kamu
boleh meminta maaf. Tapi, maaf sekali, jika Kamu ingin mengajakku untuk
bertemu. Aku tidak bisa.
1 komentar
Aaaaaaaaaaaaakh hiks hiks hiks, patut mendapatkan piala oscar!! Oasis :"
BalasHapus