Jangan Takut
Menurut Saya, Bullying adalah orang-orang yang mengaku
dirinya lebih baik daripada orang yang dia bully,
padahal orang yang mem-bully-lah
yang sebenarnya orang yang sangat lemah. Orang yang hanya mampu menindas atau
mengejek orang-orang yang lemah mentalnya maupun fisiknya. Saya sangat kesal
sekali dengan perilaku orang yang suka menindas temannya. Lebih parahnya lagi,
temannya ini difabel. Seperti contohnya
kasus yang pernah terjadi sekitar 2 bulan yang lalu di Universitas Gunadarma,
Depok. Orang yang melakukannya adalah sekelompok Mahasiswa Fakultas Ilmu
Komputer (FIK) melakukan bullying terhadap Mahasiswa penyandang
disabilitas. Dan parahnya lagi adalah banyak orang yang mempertontonkan dan
merekamnya sampai di share di semua sosial media.
Kenapa?? Kenapa kalian
setega itu?? Dan kenapa kalian malah mempertontonkannya bukan melaporkan ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan
Korban) saja?? Mengapa kalian mempertontonkannya layaknya hiburan di pasar
malam?? Apakah kalian tidak berfikir tentang Ibunya yang telah melahirkannya, lalu kalian malah mem-bully-nya?? Apa jangan-jangan,
hati kalian sudah dibutakan oleh dunia?? Bayangkan jika itu terjadi kepada
keluarga kalian dan mendapatkan perilaku yang sama. Pasti kalian akan merasakan
sakit di hati, karena keluarga kalian ditindas. Apalagi sudah Mahasiswa. Seharusnya
pikiran kalian sudah dewasa. Kalian tau mana yang baik dan mana yang salah. Mana
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Tetapi apa?? Kalian tidak
berfikir kritis. Tidak memiliki prilaku yang dewasa. Sampai akhirnya Klian malah mem-bully orang yang fisiknya
lemah.
Dan, gara-gara
kejadian itu. Kini terjadi lagi kasus bullying
pada anak SD yang ditindas oleh anak SMP sekitar 2 bulan yang lalu di Thamrin City,
Lantai 3A, Tanah Abang, Jakarta Pusat. jadi kejadian seperti di bawah ini
yang dilangsir oleh media Detik.com :
Polsek Metro Tanah Abang sedang menyelidiki peristiwa bully
kepada SB siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Thamrin City, Jakarta Pusat. Hal
ini bermula saat SB dan temannya yang juga siswa SD lainnya cekcok mulut.
Peristiwa bully ini terjadi Jumat (14/7/2017) lalu. Kejadian terjadi di Thamrin City, Lantai 3A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Itu antara korban (SB) sama anak SD lainnya, itu terjadi cekcok mulut sebelumnya," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim saat ditemui detikcom, Senin (17/7/2017).
Peristiwa bully ini terjadi Jumat (14/7/2017) lalu. Kejadian terjadi di Thamrin City, Lantai 3A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Itu antara korban (SB) sama anak SD lainnya, itu terjadi cekcok mulut sebelumnya," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim saat ditemui detikcom, Senin (17/7/2017).
Setelah cekcok mulut,
hari selanjutnya SB dihadang di dekat sekolahnya dan diminta untuk pergi ke
Thamrin City. Saat tiba di lokasi, sudah banyak teman-teman pelaku yang
menunggu disana.
"Begitu cekcok mulut, mungkin cewek sama cewek, rupanya hari berikutnya si korban itu dihadang di dekat sekolahannya, disuruh ke Thamrin City. Di sana sudah ada teman-temannya nunggu, baru di sana dilakukan perbuatan (bully) itu," jelas Mustakim.
Dalam video beredar disebutkan, dua orang pelaku yang dominan menganiaya korban menggunakan seragam SMP berwarna putih-biru. Keduanya menganiaya korban hingga tersungkur ke lantai. "Itu benar kejadian itu, jadi peristiwanya itu sekitar jam 13.30 WIB di Thamrin City, lantai 3, di situ memang kios-kiosnya kosong, lantai 3A itu memang tidak dipakai untuk dagang," ujar Mustakim. Lalu di hari yang sama, sekitar pukul 23.30 WIB, korban langsung melapor kejadian ini ke Polsek Metro Tanah Abang. Saat itu pula, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna menjalani visum. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Begitu cekcok mulut, mungkin cewek sama cewek, rupanya hari berikutnya si korban itu dihadang di dekat sekolahannya, disuruh ke Thamrin City. Di sana sudah ada teman-temannya nunggu, baru di sana dilakukan perbuatan (bully) itu," jelas Mustakim.
Dalam video beredar disebutkan, dua orang pelaku yang dominan menganiaya korban menggunakan seragam SMP berwarna putih-biru. Keduanya menganiaya korban hingga tersungkur ke lantai. "Itu benar kejadian itu, jadi peristiwanya itu sekitar jam 13.30 WIB di Thamrin City, lantai 3, di situ memang kios-kiosnya kosong, lantai 3A itu memang tidak dipakai untuk dagang," ujar Mustakim. Lalu di hari yang sama, sekitar pukul 23.30 WIB, korban langsung melapor kejadian ini ke Polsek Metro Tanah Abang. Saat itu pula, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna menjalani visum. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
dan di bawah ini adalah video dari dua kasus yang saya ceritakan tadi :
2 komentar
iya suka sebel sama orang2 yang ngebully orang lain
BalasHapusMas korban bully ya wkwk
BalasHapus