Jangan Pernah Memakan Makanan Ini

by - 06.40

Sungguh menyesal tiada tara. Benar adanya, bahwa penyesalan datangnya di akhir. Setelah melakukan hal yang membuat gue menyesal selama hidup gue ini. Gue gak akan lagi mengulanginya. Walau khilaf sedikit. Jujur, berawal dari sebuah keisengan akan berakhir menjadi sebuah penyesalan. Sungguh sangat menyesal.

Berawal ingin berobat ke klinik, lalu ke rumah temen sebentar dan jemput adik les. Berakhir menjadi titik di mana penyesalan ini di mulai.

Jujur, sejujur-jujurnya. Tadinya gue berniat berobat dan di akhiri jemput adik. Gara-gara ide aneh lewat begitu saja. Akhirnya gue dengan teman gue membuat Challange. Yah, challange yang membuat gue menyesal se-umur hidup gue.


Berawal ke Alfamart buat beli larutan, tak sengaja temen gue menemukan snack yang membuat penderitaan lama kembali terulangang. Yaitu, keripik Mak Icih lvl 10. Yap, lvl 10. Keripik paling pedes di antara keripik lain. Lvl di mana lu bakalan mati kepedesan jika memakannya sendirian sampai habis. Yap, sendirian.

Gara-gara hal ini, ide terbang merasuki otak gue.

'Gimana kalau kita bikin challange? Makan keripik ini di tambah Bon Cabe lvl 15?' Kata gue. Menantang temen gue.

'Challange accept' katanya. Lalu kita pergi ke kasir untuk membayar 1 buah larutan dan 1 keripik mak icih lvl 10.

Setelah sampai di rumah temen gue. Kita langsung membuka bungkus keripiknya dan mecampurkan setengah botol Bon Cabe lvl 15. Setelah itu kita kocok agar Bon Cabenya merata ke seluruh keripik yang notabene udah pedes dari sananya dan di tambah lagi biar makin pedes. Jika di totalkan, lvl keripik mak icih dan bon cabe jadi lvl 25. WOW!!

Setelah cukup lama di kocok-kocok, kita pun langsung memakannya secara bergantian. Mulai dari gue. Suapan pertama masih biasa. Kedua, ketiga dan ke-empat juga masih biasa. Setelah mencapai suapan ke-lima gue udah mengeluarkan keringat di dahi. Suapan ke-enam sampai ke-delapan, tiba-tiba hidung gue jadi meler.

Lidah dan badan mulai kepanasan. Keringat mulai jatuh dari dahi. Jika diibaratkan lari maraton 1000 meter, gue lagi engap-engapnya. Kita pun terus melanjutkan makan keripik tersebut tanpa minum sama sekali.

Entah udah berapa kali suapan. Rasanya badan gue makin lemes. Lidah gue terbakar. Dan gue.... Mau mati. Gue udah kayak di padang pasir. Walaupun gue belum pernah ke padang pasir sama sekali. Tapi kayaknya hawanya kayak di padang pasir.

Gak tahan dengan penderitaan yang gue buat sendiri. Akhirnya gue ambil minum lalu... Gue kumur-kumur agar meredahkan pedes di lidah ini. Tapi tetap gak ngaruh. Pedesnya masih nempel di lidah. Gue mencoba keluar rumah dan meludah untuk menghilangkan sisa pedas yan menempel di lidah. Tapi tetep aja, gak ngaruh.

Di situ gue mulai frustasi. Omongan-omongan aneh pun keluar.

'Ya Tuhan... Saya udah gak sanggup... Saya mau mati..' Sambil terkapar lemas di sofa. Gue pun masih mencoba mencari cara agar pedas ini bener-bener hilang dari mulut gue ini. Tiba-tiba gue inget sesuatu, kalau makan pedes seharusnya makan kerupuk biar pedesnya hilang.

Gue pun bertanya pada temen gue,

'Bray, ada kerupuk, gak? Cepetan gue udah mau mati!!'
'Gak ada. Gue adanya permen. Nanti gue ambilin di atas.'

Akhirnya setelah memakan 2 permen kopiko. Pedas pun mulai reda. Tapi ada satu hal yang masih tidak bisa di hilangkan. Perut gue kepanasan sampai bikin badan gue lemes. Lalu kita pun pergi ke Alfamart lagi. Membeli roti tawar biar gak lemes-lemes banget gara-gara efek makan keripik setan sialan tadi.

Dan setelah kejadian itu, gue dan temen gue bersumpah. Kita gak akan makan makanan sialan itu lagi. Atau menyampurkan makanan dengan bon cabe. Walaupun roti tawar sekalipun. Sungguh, kita sangat menyesal. Seperti pendosa yang menyesal terhadap apa yang di perbuat dulu. Dan kita pun mulai bertobat.

PS: jangan pernah menyampurkan makanan apapun dengan bon cabe.
PS lagi: jika kalian penasaran, kalian boleh mencobanya.

You May Also Like

2 komentar

  1. Hahahahaha... coba makan kripiknya sambil nonton Bon jovi dan ngangguk-ngangguk, dijamin gak ngaruh.
    Aduh gua rasa efek selanjutnya selain kepedesan dan panas di perut, esoknya mencret-mencret hiihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... Efeknya mencretnya jatuh ke temen gue. XD

      Hapus